Bentuk pemerintahan berbentuk kerajaan
merupakan sebuah bentuk yang paling kuno dalam sejarah. Dalam bentuk kerajaan,
raja memiliki kekuasaan mutlak atas daerah yang dipimpinnya. Dalam sejarah,
banyak sekali pemberontakan dan pemisahan dari kerajaan yang tejadi dalam
sejarah dunia. Dalam kisah William Wales memberontak terhadap kerajaan Britania
Raya sampai ia mati dan disiksa merupakan sebuah bentuk pemberontakan dan
pelepasan diri para peasants/petani yang biasanya merasa tidak mendapatkan
keadilan. Sering sekali pemicu pemberontakan/pelepasan petani terhadap
kekuasaan raja adalah pembagian antara pajak hasil bumi dengan hasil bumi yang
menjadi hak petani. Boleh dikatakan raja memiliki kekuasaan mutlak atas tanah
yang dikuasainya sehingga rakyat hanya numpang. Dengan demikian, raja yang
lalim akan menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat.
Proses perjalanan SSHB IX dari buaian hingga
memimpin sebuah kerajaan hingga menjadi salah satu tokoh yang membidani NKRI
menunjukkan sebuah proses transformasi sebuah pribadi yang berasal dari
kalangan bangsawan menjadi pemimpin yang merakyat. SSHB IX sebagai seorang raja
memberikan perlindungan kepada tokoh-tokoh NKRI ketika pertama kali berdiri
kendatipun tidak mengenal Soekarno-Hatta sebelumnya.
Darimanakah asal karakter yang terbentuk pada
diri Dorodjatoen ? Apakah merupakan sebuah proses alamiah ataukah bentukan.
Seorang pemimpin yang berkarakter seperti SSHB IX sangatlah langka. Bagaimanakah
bisa terbentuk karakter seperti itu ?
Konsep kepemimpinan Jogjakarta sebenarnya
bersumber pada kepemimpinan yang berkesadaran diri (self-awareness leadership)
yang berporos pada “mingising budhi” atau kemunculan akal budhi yang dirahmati.
Kepemimpinan yang demikian berawal dari kepemimpinan diri, yaitu bagaimana
mengendalikan diri. Banyak sekali pemimpin yang tidak bisa mengendalikan diri.
Sebagai seorang putra mahkota, Dorodjatoen
sudah sejak kecil dipisahkan dari dunia kraton dan dititipkan pada keluarga
Mulder. Sejak kecil, ia tidak mengalami nyamannya berada diantara
danyang-danyang istana. Barangkali pendapat bahwa pendidikan yang memanjakan
anak akan merusak anak ketika ia dewasa betul adanya. Banyak sekali raja-raja
jaman dahulu yang tidak bisa menjadi raja yang bijaksana karena belum pernah
mengalami susahnya kehidupan.
Dorodjatoen menyelesaikan pendidikan HIS di
Jogjakarta, MULO di Semarang dan AMS di Bandung serta pendidikan tinggi di
Universitas Leiden. Sebelum menyelesaikan pendidikan di Leiden, pada tahun
1936, beliau harus pulang memenuhi panggilan ayahanda untuk menggantikan
beliau. Beliau tidak sempat menyelesaikan studi karena harus memenuhi panggilan
itu. Berdasarkan informasi terbaru, pada tanggal 27 Februari 2014, Universitas
Leiden memberikan penghargaan diploma kepada Sri Sultan Hamengku Bhuwono IX dan
berkas administrasi kepada Sri Sultan Hamengku Bhuwono IX di Yogyakarta. (http://rrijogja.co.id/headline-news/4975-universitas-leiden-berikan-penghargaan-diploma-bagi-sri-sultan-hamengku-buwono-ix)
Berdasarkan proses perjalanan pendidikan
karakterinya, Sri Sultan Hamengku Bhuwono IX tidak mengalami perlakuan khusus,
kecuali bahwa beliau mendapatkan kesempatan belajar sampai setinggi-tingginya
bagi seorang pribumi yang bangsawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar